Senin, 24 Maret 2014

Tugas Individu Manajemen Pemasaran

Atika Dyah Perwita
Bogor
Marketing Class of E45 2014 Graduate Student of Master Program in Management
Graduate Program of Management and Business
Bogor Agricultural University

 

Marketing Management Class PMB 541
Lecturer
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc
Dr. Mukhamad Najib, MM
Dr. Ir. Kirbrandoko, MSM
www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id
sumarwan@mb.ipb.ac.id

Lecture Notes based on book by UjangSumarwan, AgusDjunaidi, Aviliani, H.C RoykeSinggih, JusupAgusSayino, Rico R. Budidarmo, SofyanRambe. 2009. Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth in Creating Share Holder Value). Jakarta. Inti Prima.

Cover buku:

 
www.ujangsumarwan:blog.mb.ipb.ac.id

Sumarwan, U., AchmadFachrodji., Adman Nursal., ArissetyantoNugroho., Erry Ricardo Nurzal., IgnAnungSetiadi., Suharyono., ZeffryAlamsyah. Cetakanke 2. 2011. Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja Strategic Marketing: Value Based and Performance Measurement Perspectives). Bogor, IPB Press.

 
  1. Upload materi kuliah sesi pertama atau kedua (pertemuan pertama)
Class Notes on Tuesday March 2014 Lecture
Asean Economic Community (AEC) 2015 dinilai merugikan Indonesia dan menguntungkan negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini dikarenakan AEC menghambat kemajuan industri Indonesia karena industri dapat dibangun di negara lain, sedangkan kebanyakan produk dijual di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial bagi negara-negara lain sedangkan jumlah penduduk mereka kecil. Indonesia juga memiliki jalur penerbangan yg sangat banyak (open sky) dengan banyak bandar udara tersebar di seluruh wilayah NKRI. Hal ini tidak sebanding dengan jalur penerbangan yang dapat kita akses ke negara lainnya di ASEAN. Indonesia juga masih lemah dalam hal persyaratan ekspor karena beberapa produk kita harus melewati negara lain dulu yang persyaratan ekspornya telah memenuhi standar, baru bisa diekspor ke negara lain. Indonesia perlu menyadari adanya ancaman ini dan tetap menjaga kedaulatan ekonominya agar tidak merugi akibat praktik AEC 2015. Daya saing produk dalam negeri harus diperbaiki, karena jika tidak, maka defisit terhadap negara-negara tersebut akan semakin membesar dan menjadi ancaman yang sangat serius bagi perekonomian Indonesia. Keadaan ini bisa diperbaiki dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia dan juga peningkatan kualitas produk-produk yang akan diproduksi.